JANGAN SOMBONG, JANGAN PESIMIS
Nabi Musa ketika masih kecil, masih bayi, saat
perlu menyusu, saat masih lemah, dibuang ke sungai Nil tanpa pengawalan
siapa-siapa dan tanpa mengandalkan apa-apa kecuali iman dan doa. Beliau tidak
tenggelam, beliau selamat, beliau tumbuh berkembang menjadi manusia pilihan.
BACA JUGA:
PERTARUNGAN BEBAS DALAM KEHIDUPAN DANKECERDASAN MEMILIH YANG TERBAIK (1)
Fir'aun saat berkuasa, saat kuat dan jaya, dan
saat memiliki segala sesuatu yang dibutuhkan mengejar Nabi Musa masuk ke
lautan. Fir'aun dan bala tentaranya akhirnya tenggelam karam dan mati
mengenaskan. Tak tersisa kecuali kisah kehinaan dalam keangkuhannya yang
diwariskan sebagai pelajaran bagi orang yang hidup sesudahnya.
BACA JUGA:
CARA HATI AGAR ISTIQAMAH DALAM BAHAGIA
BERBAGI TUGAS TUGAS MULIA, MENYIMPULKANKEHIDUPAN
Ternyata, selamat dan celaka bukanlah karena
kuat dan lemah, bukan pula karena berkuasa atau dikuasai, bukan pula karena
kaya dan miskin. Semuanya adalah karena Allah yang menentukan. Sementara salah
satu kaidah hidup dalam al-Qur'an adalah: "Dan rahmat Allah itu sungguh
dekat dengan orang-orang baik."
BACA JUGA:
Ketidakbaikan dan ketidakbenaran akan runtuh,
sebesar apapun dana digunakan untuk menyokongnya, sekuat apapun kekuasaan mem”back up"nya, segempar apapun media memolesnya. Keyakinan semacam ini harus
ditanamkan dalam-dalam di dalam hati kita agar tak tergoda mendukung kebatilan
hanya hanya karena janji-janji duniawi.
Penulis:
Prof. Dr. KH. Ahmad Imam Mawardi, MA._2017
BACA JUGA:
RENUNGAN SORE: IKATAN HATI TERKUAT ADALAHDENGAN DOA
Tags : Kalam Abah Kiai
MA Alif Laam Miim
“Terwujudnya Generasi Rabbani yang Berjiwa Dai, Berwawasan Global, dan Peduli Lingkungan”
- MA Alif Laam Miim
- Kebonsari Baru Selatan No. 1 Surabaya
- maaliflaammiim@gmail.com
- 0813-8645-3684