Mari kita renungkan hadis berikut ini, tentang seseorang
yang mengeluhkan kekerasan hatinya. Kerasnya hati menjadi masalah besar dalam
kehidupan kita secara personal ataupun komunal. Hati yang keras sulit sekali
menerima nasehat dan sulit sekali menerima perbedaan. Hati yang keras akan
menjadikan pandangan mata menjadi kaku dan menjadikan mulut hanya berbunyi
"pokoknya."
Dalam masyarakat, orang yang keras hatinya selalu menjadi
provokator, tukang manas-manasi keadaan, trouble maker, pembuat gelisah
orang lain. Nah, saat ini sepertinya hati model begini ini yang banyak. Sulit
sekali mencari orang yang sejuk menyejukkan, bersih membersihkan dan damai
mendamaikan.
Lalu bagaimana cara melembutkan hati yang keras? Berikut
hadisnya:
شكا رجل إلى رسول الله صلى الله عليه
وسلم قسوة قلبه، فقال له : (إن أردت أن يلين قلبك، فأطعم المسكين، وامسح برأس
اليتيم)
Seorang lelaki mengeluh kepada Rasulullah Saw tentang
kekerasan hatinya. Maka Rasulullah Saw bersabda kepadanya: "Jika engkau
ingin melembutkan hatimu, berilah makan orang-orang miskin dan usaplah kepala
anak yatim!"
Dalam bahasa yang lebih umum, berbagi kebahagiaan dengan
mengurangi bahkan menghilangkan derita orang lain serta kasih sayang kepada
orang-orang yang minus kasih sayang adalah jalan terbaik melunakkan hati.
Berhentilah menyendiri dengan kenikmatan, berbagilah. Dalam berbagi itulah
hidup menemukan makna (the meaning of life). Tebarkan kasih sayang, di
sanalah ada inti kehidupan (the substance of life).