Januari 24, 2023

NGAJI TERMA CHAPTER 16 – REVIEW BUKU SHERLOCK HOLMES : VALLEY OF FEAR: BERPIKIR JENIUS ALA SHERLOCK HOLMES


Ngaji terma chapter ke 16 kali ini dibuka dengan tema yang cukup menarik, yaitu dimana pemateri akan membahas buku dengan genre Fiksi/Misteri karya Sir Arthur Conan Doyle, siapa lagi kalau bukan karakter detektif fiksi terkenal “ Sherlock Holmes ”. Detektif panutan Conan Edogawa ini,  sebagai salah satu serial komik dan anime terkenal di Jepang, Sherlock Holmes memiliki kejeniusan yang tinggi dalam memecahkan kasus yang sulit sekalipun dan bahkan dapat memecahkannya dalam waktu singkat.


BACA JUGA:

Buku ini pada dasarnya menceritakan tentang Sherlock Holmes dan rekan – rekan dia untuk memecahkan sebuah kasus yang cukup membingungkan, Sherlock mendapati sebuah surat yang berisi sandi tentang adanya kasus yang terjadi disebuah kota yang jauh. Sherlock dan rekan – rekannya akhirnya berhasil memecahkan sandi itu, tetapi setelah mereka mencari informasi lebih lanjut ditemukan bahwa orang yang dimaksud dalam surat itu telah dinyatakan tewas pada malam sebelum surat itu sampai pada Sherlock dan rekan – rekan mereka. Hal ini membuat ketertarikan Sherlock Holmes dalam memecahkan kasus meningkat karena dia menganggap ini termasuk kasus yang menarik untuk dipecahkan.

Tepat pada malam harinya, mereka semua berangkat menuju kota yang dimaksud dan segera untuk berangkat ke rumah tua besar bekas peninggalan raja inggris kala itu. Sherlock Holmes segera menginterogasi orang – orang yang tinggal di rumah itu dan mendapati satu kesimpulan utama bahwa mereka semua mengaku kalau korban telah tewas tertembak pada tengah malam. Sherlock mendapati berbagai petunjuk penyelidikan di dalam ruang korban tertembak seperti jejak sepatu pelaku, barang – barang yang seharusnya menjadi bukti hilang, dan masih banyak lagi. Alhasil, setelah menganalisis dan melakukan berbagai macam penyelidikan akhirnya Sherlock Holmes dan rekan – rekan nya telah memecahkan kasus tersebut.


BACA JUGA:

Proses penyelesaian kasus ini menjadi suatu ketertarikan sendiri bagi pemateri maupun para pembaca yang lain. Pertanyaan demi pertanyaan terus bermunculan dalam pikiran para pembaca seperti “ Kok bisa Si Sherlock ini bisa memecahkan kasus yang membacanya saja sudah membuat kepala pusing “, dan masih banyak pertanyaan lain lagi tentang hal tersebut. Maka pemateri dan moderator telah berkerja sama untuk menyampaikan cara berpikirnya dalam forum terma yang diadakan pada tanggal 22 Januari 2023.

Ada banyak cara berpikirnya dan telah dirangkum dengan sesingkat mungkin dan sejelas mungkin. Para pakar psikologi di Harvard University telah melakukan penelitian tentang cara berpikir Sherlock Holmes dan dibagi dengan 2 sistem berpikir atau biasa disebut dengan Mindfullness. Sistem berpikir yang pertama adalah dengan membentuk proses penilaian dan keputusan sebelum komponen mental dan pemikiran kita secara sadar mengejar pemikiran kita. Sistem berpikir yang kedua adalah dengan proses berpikir yang lama dan disertai dengan penyelidikan dan analisis bukti yang konkret. Cara berpikir yang kedua inilah yang sering digunakan oleh Sherlock Holmes. Sistem ini juga dibagi dengan berbagai proses yang cukup banyak.

Pertama, Attention / perhatian, karena kita semua sepakat bahwa manusia perlu perhatian dari orang lain ataupun lingkungan sekitar kita. Mari sejenak kita kembali ke waktu kecil yang dimana kita menginjak masa pada saat perasaan ingin tahu yang besar terhadap dunia luar. Kita secara sadar dan terbuka kala itu untuk mengenal dunia yang sementara ini. Menginjak usia dewasa, perhatian kita terhadap dunia kita justru malah memudar karena harus didesak dengan berbagai tanggung jawab lain dan harus segera diselesaikan. Adanya mindset seperti ini membuat kita harus menyelesaikan semua hal dalam satu waktu atau para ahli menyebutnya sebagai Multitasking. Pada kenyataan yang ada, orang – orang yang seperti tidak cukup efisien untuk memecahkan masalah. Sherlock Holmes mencoba untuk memusatkan focusnya terhadap satu masalah tersebut itu saja sehingga Sherlock Holmes tidak merasa terbebani dalam menjalani masalah tersebut.


BACA JUGA:

Proses yang kedua adalah Take Step a Back / mundur sejenak terlebih dahulu. Setelah Sherlock Holmes memusatkan seluruh pikiran terhadap satu masalah yang dituju, dia tidak langsung memiliki suatu jawaban sebagai kunci jawaban konkretnya. Sherlock Holmes sering bermain piano untuk menenangkan pikirannya dan kita dapat menirunya dengan melakukan hal – hal yang kita senangi. Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain, namun kita terkadang salah menangkapi hal tersebut. Kita juga harus memikirkan hal yang boleh kita libatkan atau tidak. Proses ini juga melatih kita akan hal itu, Sherlock berpikir bahwa hal apa saja yang dia kerjakan bersama atau sendiri agar tidak terjadi adanya salah paham. Sembari itu, kita juga dituntut untuk memikirkan hal apa yang kita lakukan kedepannya.

Proses ketiga adalah Respest The Memory Attic, menghargai loteng pikiran kita. Sherlock Holmes menggangap pikiran seperti loteng yang kosong dan harus kita isi dengan berbagai barang yang tepat. Proses ini menghasilkan adanya proses Pick the Important Detail dan Observation. Setelah mempersiapkan loteng pikiran kita kita juga harus menyiapkan detail yang penting sebagai hipotesis kita. Hipotesis ini juga kita perhatikan dan harus kita observasi untuk membuat hipotesis yang kita yakini sebagai jawaban yang kuat dan benar. Observasi ini juga bertujuan untuk menentukan pilihan yang tepat dalam mengambil keputusan sehingga kita tidak perlu merasa gegabah dan dapat menciptakan koneksi kita terhadap masalah yang akan diselesaikan berjalan lebih lancar.

Proses terakhir adalah proses yang sering disebut dengan Improve Your Basic Knowledge, atau meningkatkan pengetahuan kita. Pemateri menyebutkan kalau Sherlock Holmes merupakan orang jenius karena Sherlock Holmes juga dikenal sebagai perpustakaan yang berjalan. Sebelum menyelesaikan kasusnya, Sherlock pasti mencari informasi yang bersangkutan tentang kasusnya. Hal ini membantu proses penyelidikan Sherlock dan rekan – rekannya. Kita juga harus mengetahui hal apa saja yang terkait terhadap kasus tersebut dan mulai mencari informasi yang bersangkutan. Proses meningkatkan kita dalam mengambil kesimpulan secara deduktif maupun secara induktif.

Pemikiran deduktif adalah cara mengambil kesimpulan dari hal yang bersifat umum lalu diruntutkan menjadi kesimpulan yang benar. Pemikiran Induktif proses penarikan kesimpulan dari hal yang bersifat khusus menjadi hal yang bersifat umum dan mudah dicerna. Itulah beberapa hal tentang cara kita berpikir seperti Sherlock Holmes dan beberapa hal ini dapat kita terapkan dalam proses pemecahan masalah kita dalam kehidupan sehari sehari.

Sesi Pertanyaan :

v Pertanyaan pertama dari ananda Sultan Agung santri kelas 8 :

-     “Bagaiman contoh permasalahan kita tersebut dalam masalah kehidupan sehari – hari kita ? “.

-     Jawaban pemateri : Contoh sederhananya adalah saat kita menjadi MC bahasa Inggris saat muhadhoroh. Semua orang berpikir menjadi MC dengan menggunakan bahasa asing adalah hal yang rumit. Pusatkan perhatian kita terhadap tugas kita sebagai MC terlebih dahulu dan lakukan proses – proses tadi dengan caramu sendiri.

v Pertanyaan kedua dari ananda Miftahul Naim santri kelas 8 :

-     “Bagaimana jika hipotesis kita salah dan lemah ? “.

-     Jawaban pemateri : Kita cukup mengganti hipotesis tersebut, tidak masalah kalau itu salah karena itu hanya bersifat sementara dan itu artinya, kamu belum mengobservasi hipotesismu terlebih dahulu.

v Pertanyaan ketiga dari ananda Fatih Abdillah santri kelas 8 :

-     “Bagaimana jika memiliki kasus yang melibatkan orang lain sebagai pelaku sementara dan mereka semua tidak ada yang mengaku ? “.

-     Jawaban pemateri : Jika hal itu terjadi, maka kita harus melakukan penyelidikan kembali namun kita lakukan secara terperinci dan lebih focus untuk menemukan bukti – bukti ataupun petunjuk yang tertinggal.


BACA JUGA:

#masurabaya #maaliflaammiim #ppkaliflaammiim #pondokpesantren #ayomondok #madrasahaliyah #boardingschool

 

 


 

Tags :

bm

MA Alif Laam Miim

“Terwujudnya Generasi Rabbani yang Berjiwa Dai, Berwawasan Global, dan Peduli Lingkungan”

  • MA Alif Laam Miim
  • Kebonsari Baru Selatan No. 1 Surabaya
  • maaliflaammiim@gmail.com
  • 0813-8645-3684