Masih ingat nama Uwaisy al-Qarni? Ya, beliau
adalah orang baik yang disebut Rasulullah sebagai ahli surga. Beliau adalah
orang yang doanya senantiasa terkabul. Beliau adalah orang yang hadirnya
senantiasa memberikan hikmah dan kebersamaan dengannya membawa berkah. Siapa
yang tak ingin selalu bersamanya?
Suatu hari ada seseorang yang memohon
kepadanya agar membangun hubungan shilaturrahim dengan berharap beliau
berkunjung ke rumahnya. Beliau menjawab begini:
قد وصلتك بما هو خير من
الزيارة واللقاء وهو الدعاء بظهر الغيب ؛ إن الزيارة واللقاء ينقطعان والدعاء يبقى
ثوابه
“Sesungguhnya aku telah bersambung denganmu, dengan sesuatu yang
lebih baik dari berkunjung dan bertemu. Sesuatu itu adalah DOA yang dipanjatkan
tanpa diketahui oleh yang didoakan. Berkunjung dan bertemu bisa jadi terputus,
namun pahala doa akan tetap abadi.”
Demikian yang tertulis dalam kitab Tarikh
Dimasyq karya Ibnu 'Asakir jilid 9 halaman 449. Betapa saling mendoakan
kebaikan adalah sesuatu yang sangat baik dalam sebuahpola hubungan. Mendoakan
itu akan menjadi pagar yang sangat efektif yang menghalangi kita untuk berbuat
tak baik pada saudara dan sahabat kita. Berniat tak baik saja tak mungkin
terbersit di hati mereka yang tulus dan serius dalam berdoa.
Power doa itu luar biasa. Rasulullah menyebut
doa sebagai otaknya ibadah. Dalam sabdanya yang lain beliau menyebutnya sebagai
senjatanya orang mukmin. Sudahkah kita miliki otak ibadah kita? Sudahkah kita
gunakan senjata tercanggih dalam menghadapi musuh kehidupan kita?Berdoakah untuk
kita dan orang lain, maka kita akan punya banyak sahabat dan saudara dalam
kebaikan, kedamaian dan kebahagiaan.
Penulis:
Prof. Dr. KH. Ahmad Imam Mawardi, MA._2018