BELAJAR KEHIDUPAN KEPADA ANAK KECIL
Anak-anak kecil itu walaupun baru kenal sangat gampang mereka akrab. Padahal kadang mereka tak saling paham bahasanya. Orang-orang dewasa walaupun sudah lama kenal sangat sulit untuk akran dengan tulus seperti anak-anak kecil itu. Padahal mereka sama bahasanya dan saling paham. Mengapa ya?
Anak-anak kecil itu sangat mudah ceria dan
tersenyum, sementara orang dewasa sangat sulit tersenyum. Kata para pengamat senyum, anak balita itu
biasanya tersenyum 400 kali sehari semalam, sementara orang dewasa tersenyum
hanya sekitar 15 kali sehari semalam. Mengapa ya?
Anak-anak kecil memang kadang sering
bertengkar juga sih, maklum sajalah karena mereka memang masih anak-anak.
Penyebabnya tak selalu jelas tapi selalu saja tentang mainan dan makanan.
Meskipun demikian, masa bertengkarnya tak berwaktu lama, merekapun cepat akur
kembali. Sementara itu orang dewasa ketika sudah kadung bertengkar biasanya
memakan waktu lama untu akur kembali. Seringkali tahunan bahkan diturunkan dari
generasi ke generasi. Mengapa ya?
Anak-anak kecil walaupun sedang marah mudah
sekali mereka tidur dan melupakan kemarahannya. Sementara orang-orang dewasa
ketika sedang marah sulit sekali mereka bisa tertidur, dan bahkan bersemangat
menjadikan kemarahannya sebagai pengantar tidur. Akhirnya tak tidur-tidur walau
matanya terpejam rapat. Mengapa ya?
Ternyata anak kecil adalah makhluk Tuhan yang
masih polos dan menjalani hidup apa adanya, sementara orang dewasa merupakan
makhluk Tuhan yang sudah bermotif dan menjalani hidup dengan berfikir 'ada apanya'.
Hanya orang yang polos dan tulus ikhlas yang bisa tersenyum dalam jaga dan
tidur, bisa bahagia walau di tengah badai.
Penulis
: Prof. Dr. KH. Ahmad Imam Mawardi, MA.
BACA JUGA:
Tags : Kalam Abah Kiai
MA Alif Laam Miim
“Terwujudnya Generasi Rabbani yang Berjiwa Dai, Berwawasan Global, dan Peduli Lingkungan”
- MA Alif Laam Miim
- Kebonsari Baru Selatan No. 1 Surabaya
- maaliflaammiim@gmail.com
- 0813-8645-3684