KEMAHAMURAHAN ALLAH DAN KETAMAKAN MANUSIA
Allah menciptakan semua yang ada untuk kemaslahatan manusia.
Karena itulah maka merusak segala yang ada menjadi perbuatan melawan kehendak
Allah. Hukuman dariNya akan ditimpakan pada para pengrusak, mulai dari
kegelisan batin yang tak jelas asal usulnya sampai pada rentetan ketaknyamanan
hidup walau telah memiliki berlimpah fasilitas.
Allah menciptakan semua yang ada di alam ini gratis untuk
semua manusia. Allah tak meminta bayaran. Allah menciptakan semuanya dengan
cinta. Karena itu, wajarlah kalau secara naluriah semua orang sehat akal dan
hati mencintaiNya, menyembahNya, dan berharap hanya padaNya. Siapa yang meniru
cintaNya dan mempersembahkan kepada siapapun maka wajarlah kalau disuka dan
dicinta banyak manusia.
Mungkin ada yang bertanya: "Mana ada yang gratis? Saya
semua membeli dan membayar." Jawabannya gampang sekali. Kita aslinya
adalah membayar perkerjaan orang, bukan membeli barang yang dicipta Allah.
Ketika kita membeli ikan laut, sejatinya kita membayar harga pekerjaan nelayan
dan orang yang mengangkut ikan ke pasar serta orang yang berjasa menjualnya.
Ikannya sendiri adalah gratis. Buktinya adalah sakin sulit ikan di dapat maka
semakin mahal harganya. Harga apanya? Ongkos untuk yang bersusah payah mencari
ikan itu, bukan harga ikannya.
Kemudian ada yang bertanya kembali, bagaimana dengan fakta
ada orang yang bekerja berat dibayar murah sementara yang pekerjaannya ringan
atau bahkan tak bekerja dibayar mahal. Pertanyaan ini cerdas sekali dan
membutuhkan uraian panjang untuk menjawabnya. Namun secara singkat saya jawab
begini: "Ketidakseimbangan kerja, modal kerja dan hasil kerja pasti akan
melahirkan masalah."
Yang tidak akan bermasalah adalah segala sesuatu yang
berkeseimbangan. Jangan selalu berpikir berapakah yang saya dapatkan, namun
selalulah berpikir berkahkah jika saya mendapatkan ini? Pertanyaan mengapa
kegelisahan, kepanikan, dan keresahan menjadi penyakit mewabah global bisa jadi
jawabannya adalah karena tiadanya keberkahan kerja, penghasilan.
Penulis : Prof. Dr. KH. Ahmad Imam Mawardi, MA.
Tags : Kalam Abah Kiai
MA Alif Laam Miim
“Terwujudnya Generasi Rabbani yang Berjiwa Dai, Berwawasan Global, dan Peduli Lingkungan”
- MA Alif Laam Miim
- Kebonsari Baru Selatan No. 1 Surabaya
- maaliflaammiim@gmail.com
- 0813-8645-3684