TENTANG MENYANYIKAN LAGU DAN BERSAMA-SAMA MEMBACA PANCASILA
Diskusi, tepatnya pembelaan dan pembenaran, menyanyikan lagu dan membaca Pancasila di mas'a itu sepertinya berkutat pada diskusi hukumnya, boleh dan tidak boleh. Seperti sudah dimaklumi, perbedaan fuqaha' pasti kita bisa jumpai dalam hal ini sebagaimana dalam hal lainnya. Tidak sulit mencari pendapat yang sesuai dengan selera kita.
Sebagai orang yang bergelut dengan kajian
maqasid, mengapa kita tidak mencoba untuk melihat kasus tersebut di atas secara
holistik, komprehensif dan berdasarkan pertimbangan mashlahat dan mafsadatnya.
Mengapa kita juga tidak mencoba melihatnya dari kacamata kepantasan etika dan
keindahan estetika? Bukankah sesuatu yang secara esensi baik itu bisa saja tak
patut jika dilakukan di tempat yang salah atau pada waktu yang salah?
Mencabut bulu ketiak itu adalah baik dan
disunnahkan. Namun bagaimana jika dilakukan oleh mahasiswa kita di ruang kelas
saat kita mengajar? Apakah kita akan membiarkannya karena berhukum sunnah?
Itu baru bab bulu ketiak. Bagaimana dengan mencukur bulu kemaluan yang juga
jelas berdalil?
Benar bahwa Pancasila itu baik. Benar juga
bahwa lagu Hubbul Wathan itu bernas nilai. Namun bisa dibayangkan bagaimana
jika semua daerah, semua negara dan semua golongan yang berhaji dan berumroh
melakukan hal yang sama dengan suara lantang seperti itu? Akan menjadi seperti
apakah prosesi haji dan umrah?
Kelaziman, kewajaran, kekhusyukan, dan
kedamaian sungguh perlu menjadi pertimbangan untuk mendampingi kajian yang
hanya menekankan pada aspek hukum. Ini berlaku pada semua masalah.
Harus ada pembinaan dan teguran yang wajar
agar haji dan umroh tetap santun, khusyuk dan damai. Sangat sedih
hati ini setelah dua peristiwa viral di atas lalu muncul lagi video ibu-ibu
Indonesia berbaju seragam hitam-hitam berdendang di halaman masjidil haram.
Jangan didiskusikan tentang hukum menyanyinya, tanyakan tentang etika dan
estetikanya.
Penulis:
Prof. Dr. KH. Ahmad Imam Mawardi, MA.
Tags : Kalam Abah Kiai
MA Alif Laam Miim
“Terwujudnya Generasi Rabbani yang Berjiwa Dai, Berwawasan Global, dan Peduli Lingkungan”
- MA Alif Laam Miim
- Kebonsari Baru Selatan No. 1 Surabaya
- maaliflaammiim@gmail.com
- 0813-8645-3684