UNTUK KITA, BUKAN UNTUK SIAPA
Apa yang kita perbuat adalah untuk kita, bukan untuk yang
lain. Dalam salah satu hadits Rasulullah Saw. bersabda: "Amal
perbuatanmu adalah pelayanmu." Jika amal perbuatan kita baik, maka
kebaikan itu akan "bekerja" untuk kita. Tak mungkin kebaikan itu akan
bekerja tak baik dan menghasilkan ketakbaikan. Demikian pula sebaliknya. Yang
tampak seketika adalah bahwa kebaikan kita dalam hidup merupakan untuk orang
lain. Hakikatnya adalah untuk kita.
Kalau kita bersedekah di jalan Allah, sedekah itu tidak akan
menjadikan Allah lebih kaya karena Allah adalah Maha Kaya. Sedekah seperti itu
akan semakin mengkayakan kita dengan caranya Allah Swt. Allah yang berjanji dan
Allah pula yang menepati. Taka ada yang tak terbalaskan, hanya saja semuanya
ada waktunya.
Kalau kita salat dan beribadah lainnya, salat dan ibadah
kita tidaklah lebih menjadikan Allah lebih mulia dan agung. Allah adalah Maha
Mulia dan Maha Agung. Salat dan ibadah kita adalah menjadikan kita lebih mulia,
lebih bermartabat dan lebih dekat dengan Allah. Orang yang salat dan ibadahnya
bagus tak akan mungkin dikecewakan oleh Allah Swt.
Kalau kita menolong orang lain. Yang tampak nyata adalah
kita tengah menolong orang itu. Tahukah bahwa Rasulullah bersabda bahwa Allah
akan menolong seorang hamba selama hamba itu menolong saudaranya? Agar kita
ditolong Allah, tolonglah orang lain. Agar kita dibantu Allah, bantulah orang
lain. Ternyata amal kita untuk kita, bukan?
Tetaplah menjadi orang baik yang mempersembahkan yang
terbaik. Yakinlah nasib baik akan senantiasa bersama kita. Masih belum yakin?
Kemarilah, kubisikkan sesuatu.
Penulis : Prof. Dr. KH. Ahmad Imam Mawardi, MA.
Tags : Kalam Abah Kiai
MA Alif Laam Miim
“Terwujudnya Generasi Rabbani yang Berjiwa Dai, Berwawasan Global, dan Peduli Lingkungan”
- MA Alif Laam Miim
- Kebonsari Baru Selatan No. 1 Surabaya
- maaliflaammiim@gmail.com
- 0813-8645-3684